Kaltimnyapa.com, Samarinda – Pemindahan aktivitas Pasar Subuh ke Pasar Bulu Linggau terus menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Tak hanya karena perpindahan lokasi, tetapi juga karena dampaknya yang dinilai memberatkan pedagang kecil. Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan, menyuarakan keprihatinan dan mendesak pemerintah kota untuk tidak lepas tangan dalam masa transisi ini.
“Relokasi bukan sekadar soal tempat baru, tapi soal bagaimana pedagang mempertahankan hidupnya di tengah perubahan,” ujar Viktor, Senin (19/5/2025).
Ia menilai bahwa niat penataan kota memang patut diapresiasi. Namun, di saat bersamaan, pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak menjatuhkan pelaku usaha kecil yang selama ini menggantungkan hidup dari aktivitas pasar subuh.
Menurut Viktor, penurunan omzet, kehilangan pelanggan tetap, serta adaptasi lingkungan baru menjadi tantangan nyata bagi para pedagang. Ia pun mengusulkan agar Pemkot memberikan bantuan langsung sementara sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
“Subsidi satu bulan saja sudah cukup meringankan beban mereka. Itu bukan hanya soal ekonomi, tapi soal kehadiran negara yang berpihak di masa sulit,” tegasnya.
Tak hanya itu, Viktor juga menekankan pentingnya membangun komunikasi sejajar antara pemerintah dan pedagang. Baginya, kebijakan yang baik adalah kebijakan yang disusun bersama, bukan sekadar diumumkan sepihak.
“Yang dibutuhkan pedagang bukan belas kasihan, tapi jaminan bahwa mereka tidak ditinggalkan dalam perubahan ini,” tambahnya.
Viktor menutup pernyataannya dengan menyerukan agar pembangunan kota tidak hanya mengutamakan keindahan fisik, tapi juga menjamin keberlanjutan ekonomi masyarakatnya.
“Kota yang baik bukan yang hanya terlihat rapi, tapi yang membuat warganya tetap bisa hidup layak,” pungkasnya.
