Kaltimnyapa.com, Samarinda – Ratusan nelayan di Samarinda menghadapi kesulitan memperoleh solar subsidi, yang berdampak langsung pada meningkatnya biaya operasional mereka saat melaut. Krisis ini telah berlangsung selama dua tahun, namun hingga saat ini belum ada solusi yang efektif dari pihak terkait.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Samarinda, Syahril Saili menyatakan sikap tegas terkait masalah ini. “Nelayan adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Ini adalah kemarahan kami ketika hak-hak nelayan belum mereka dapatkan,” katanya.
Dia juga meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk segera menindaklanjuti kondisi ini. “Pemerintah harus segera memberikan solusi secepat mungkin. Jika dalam waktu 1×24 jam tidak ada respons dari pihak terkait, kami siap membentuk gerakan ‘people power’ bersama para nelayan Samarinda,” lanjutnya.
Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perikanan Universitas Mulawarman itu juga menyatakan bahwa HMI akan segera mengadakan konsolidasi bersama ratusan nelayan untuk memperjuangkan hak mereka. “Kami akan melaksanakan konsolidasi dalam waktu dekat bersama ratusan nelayan Samarinda, agar tuntutan ini bisa didengar dan mendapatkan solusi terbaik,” tutupnya.
Para nelayan berharap pemerintah segera memberikan solusi konkret atas krisis ini, sehingga mereka bisa kembali melaut tanpa terbebani biaya operasional yang semakin tinggi.