Kaltimnyapa.com, Sangatta – Perubahan struktural di tingkat kementerian yang memisahkan kewenangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif membawa dampak signifikan, terutama di tingkat daerah. Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memegang kedua tugas tersebut. Namun, dalam struktur baru, kementerian tersebut kini terbagi menjadi dua, yakni Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kepala Bidang Ekonomi dan Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur (Kutim), A Rifanie mengungkapkan bahwa meskipun pemisahan kementerian telah berlaku di tingkat pusat, pembagian tugas tersebut belum sepenuhnya terimplementasi di daerah. Di Kutim, sektor ekonomi kreatif masih mencakup berbagai subsektor yang sebelumnya juga melibatkan sektor pariwisata. “Di daerah, terutama di Kabupaten Kutim, masih banyak kegiatan dan program yang melibatkan dua sektor ini secara bersamaan. Misalnya, acara seni, budaya, dan kreativitas yang berhubungan langsung dengan sektor pariwisata. Jadi, meskipun ada pemisahan di tingkat kementerian, di lapangan masih belum ada pembagian yang jelas antara keduanya,” jelas Rifanie saat disambangi awak media di ruang kerjanya. Ia menambahkan, proses adaptasi ini membutuhkan waktu, terutama dalam hal perencanaan dan pengelolaan anggaran. Dengan adanya pemisahan kementerian, diharapkan akan lebih fokus dan efektif dalam mengembangkan kedua sektor tersebut, namun di daerah, pembagian ini masih membutuhkan koordinasi lebih lanjut. Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, dengan memberikan perhatian lebih pada potensi masing-masing sektor. Namun, Rifanie berharap pemerintah daerah akan segera mendapat panduan lebih rinci mengenai pembagian tugas dan wewenang yang lebih jelas antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga program-program yang ada dapat lebih terarah dan optimal.
