Kaltimnyapa.com, Samarinda – Kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengalami berbagai kemajuan yang signifikan dalam berbagai sektor selama periode 2018-2023.
Ketua GMNI Kaltim 2022-2024, Andi Muhammad Akbar, menyatakan bahwa Isran Noor dan Hadi Mulyadi telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim melalui berbagai program pembangunan dan kebijakan.
Salah satu pencapaian besar di bawah kepemimpinan mereka adalah peningkatan fiskal terbesar sepanjang sejarah Kaltim, dengan akumulasi APBD provinsi dan kabupaten/kota mencapai Rp 76,65 triliun pada tahun anggaran 2023. Kaltim juga menempati peringkat pertama nasional sebagai wilayah dengan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tertinggi pada APBD Award 2023, berkat peningkatan pendapatan daerah sebesar 64% pada 2021-2022.
Capaian Utama Isran Noor dan Hadi Mulyadi:
Distribusi Beasiswa:
Program Beasiswa Kaltim (BKT) yang dimulai sejak 2019 telah memberikan manfaat kepada 176.653 penerima hingga Agustus 2023. Program ini terbagi menjadi tiga jenis: Kaltim Tuntas Mahasiswa, Kaltim Stimulan Mahasiswa, dan Kaltim Stimulan Siswa, dengan total bantuan mencapai Rp 30 juta per mahasiswa hingga tuntas perkuliahan.
Penekanan Angka Kemiskinan:
Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) telah mengurangi jumlah masyarakat miskin di Kaltim yang tercatat sebesar 6,44 persen. Hingga 2023, telah direhabilitasi 19.151 unit rumah, 172 rumah susun, dan pembangunan 131 RLH.
Pemantapan Infrastruktur Jalan Provinsi:
Kondisi jalan provinsi dalam kondisi mantap meningkat dari 55 persen pada 2018 menjadi 77 persen pada akhir 2022. Isran Noor juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 840 miliar untuk memperbaiki jalan provinsi hingga mencapai 80 persen kemantapan pada akhir 2023.
Perjuangan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit:
Isran Noor menginisiasi usulan DBH Sawit ke pemerintah pusat, yang akhirnya disetujui dengan keluarnya PMK Nomor 91 Tahun 2023. Kaltim menerima alokasi sebesar Rp 205,5 miliar dari DBH Sawit tersebut.
Dana Karbon:
Kaltim berhasil mengurangi emisi sebesar 31,9 juta ton CO2eq melalui program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF), dengan kompensasi dana sebesar USD 110 juta. Untuk termin pertama, Bank Dunia telah membayar USD 20,9 juta atau setara Rp 320 miliar.
Pemindahan Ibu Kota Negara:
Kalimantan Timur dipilih sebagai Ibu Kota Negara baru pada 2019, sebuah anugerah yang akan membawa dampak positif bagi kemajuan daerah dalam berbagai aspek. Terpilihnya Kaltim tidak lepas dari upaya Isran Noor yang meyakinkan Presiden Joko Widodo.
Pembatalan Penghapusan Tenaga Honorer:
Isran Noor menolak keras penghapusan tenaga honorer dan mengusulkan agar mereka diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Usaha ini berhasil dengan dibatalkannya keputusan penghapusan tenaga honorer oleh pemerintah pusat.
“Dengan berbagai keberhasilan ini, kepemimpinan Isran Noor dan Hadi Mulyadi telah membawa perubahan signifikan bagi Kalimantan Timur, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di berbagai aspek,” ucap Akbar, sapaannya.