Kaltimnyapa.com, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Fuad Fakhruddin, mengungkapkan rencananya untuk meminta penjelasan terkait penurunan anggaran program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) yang terjadi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Menurutnya, alokasi anggaran untuk pendidikan sebaiknya tetap dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, kecuali ada kebutuhan mendesak lainnya.
Fuad menyatakan akan berupaya memperjuangkan anggaran BKT agar tidak mengalami pemangkasan. “Menurut saya, pendidikan adalah hal yang sangat penting dan tidak boleh dikurangi kecuali jika benar-benar ada hal yang mendesak,” tegasnya, Jum’at (1/11/2024).
Meski susunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kaltim belum resmi ditetapkan, Fuad tetap berkomitmen memperjuangkan peningkatan anggaran BKT.
Ia menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas tinggi merupakan salah satu kunci kemajuan daerah.
Penurunan anggaran ini berdampak langsung pada jumlah penerima beasiswa. Tahun ini, APBD murni untuk program beasiswa hanya mencapai Rp200 miliar, sekitar 40 persen dari anggaran tahun lalu.
Meski ada tambahan Rp20 miliar melalui APBD Perubahan, total anggaran beasiswa hanya mencapai Rp220 miliar atau sekitar 46 persen dari anggaran sebelumnya.
Dampaknya, jumlah penerima beasiswa berkurang, dengan hanya sekitar 47 ribu mahasiswa yang akan menerima bantuan, di mana prioritas diberikan kepada 20 ribu masyarakat kurang mampu.
“Ini adalah program penting untuk membantu masyarakat melanjutkan pendidikan. Seharusnya tidak boleh dikurangi,” pungkas Fuad.
Penurunan anggaran ini dinilai akan memengaruhi kualitas SDM di Kaltim. Fuad berharap langkah-langkah konkret dapat diambil untuk mempertahankan dan meningkatkan anggaran pendidikan ke depannya. (Adv).