Kaltimnyapa.com, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus berupaya keras untuk mencapai target realisasi anggaran tahun 2024 meskipun menghadapi berbagai tantangan teknis.
Kepala Bagian Pembangunan Kabupaten Kutai Timur, Insan Bowo Asmoro, menyebutkan bahwa target realisasi anggaran tahun ini diperkirakan mencapai 81 persen, berdasarkan informasi yang diterima dari DPRD. Meskipun begitu, Pemkab Kutai Timur tetap optimis dapat melampaui angka tersebut.
“Memang benar, itu adalah angka perkiraan, namun target kami sebenarnya lebih tinggi dari itu. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah menetapkan target, dan kami berharap rata-rata pencapaiannya di atas 90 persen. Kami optimis angka ini dapat terlampaui dengan baik,” ujar Insan Bowo Asmoro, saat ditemui wartawan.
Optimisme ini mencerminkan keyakinan Pemkab Kutai Timur dalam menyelesaikan berbagai program pembangunan tepat waktu.
Meskipun demikian, sejumlah kendala teknis diakui masih menjadi tantangan utama. Salah satu kendala yang dihadapi adalah masalah pada Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD), yang hingga kini masih menjadi hambatan dalam realisasi anggaran.
“Kendala-kendala teknis seperti ini tidak selalu dapat diselesaikan dengan mudah. Di pemerintahan, kami tidak bisa memaksakan diri untuk melaksanakan semua perintah jika ada hambatan teknis. Masalah ini juga melibatkan peran Asisten dan pihak terkait lainnya,” tambah Bowo.
Insan Bowo juga menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi yang solid antara OPD dan pihak eksternal, termasuk kementerian terkait.
Menurutnya, sinergi ini sangat vital agar pencairan anggaran dapat berjalan lancar dan tepat waktu.
“Kerja sama antara OPD dan kementerian sangat penting. Ada anggaran yang masuk ke Kutai Timur yang membutuhkan kehadiran pejabat terkait di kementerian, sementara di sisi lain, pencairan anggaran tersebut juga harus dilakukan secara efektif di tingkat daerah,” tandasnya.
Dengan optimisme tinggi dan upaya mengatasi berbagai kendala teknis, Pemkab Kutai Timur berharap dapat mencapai target realisasi anggaran lebih tinggi dari yang diperkirakan, guna mendukung kelancaran pembangunan daerah pada 2024.
