Kaltimnyapa.com, Sangatta – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutai Timur (Kutim), Muhammad Naim memberikan penjelasan terkait peran BPBD dalam penanganan kasus anak-anak yang tenggelam di kawasan Sangatta Selatan.
Menurut Naim, BPBD terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi korban, termasuk penurunan tim dan peralatan untuk mencari anak-anak yang hilang akibat tenggelam.
“BPBD membantu melakukan pencarian dan evakuasi, namun untuk identifikasi lebih lanjut terkait penemuan anggota tubuh korban, hal itu bukan menjadi ranah kami. Kami hanya bertanggung jawab dalam proses pencarian dan penanganan awal, sementara urusan identifikasi diserahkan kepada pihak berwajib dan keluarga korban,” ungkap Naim saat dihubungi wartawan.
Terkait penemuan anggota tubuh korban, BPBD belum mendapatkan laporan lebih lanjut mengenai hasil identifikasi tersebut. Pihak BPBD juga belum menerima permintaan dari keluarga atau pihak berwenang untuk melakukan investigasi lebih lanjut atas penemuan tersebut.
Naim menambahkan, meskipun kejadian ini merupakan tragedi, BPBD berencana untuk mengambil langkah-langkah preventif dengan memasang papan peringatan di sejumlah titik rawan, terutama di sekitar bantaran sungai yang sering menjadi lokasi aktivitas warga, khususnya anak-anak.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya yang dapat mengancam keselamatan jiwa.
“Kami akan berusaha memasang papan peringatan di lokasi-lokasi yang rawan kecelakaan, seperti bantaran sungai. Ini bagian dari upaya pencegahan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar wilayah yang berpotensi membahayakan,” tambah Naim.
Upaya pencegahan ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan serupa di masa depan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama orangtua, untuk lebih mengawasi anak-anak mereka ketika beraktivitas di dekat perairan.
BPBD Kutim juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan kejadian yang mencurigakan agar dapat segera ditindaklanjuti.